Tulisan 02 Bhs. Indonesia 2 ( My Family Is My Life )
Keluarga dapat diibaratkan seperti suatu perangkat keras yang biasa
disebut dengan Hardware yang selalu bergantung dengan adanya suatu perangkat
lunak atau yang biasa di sebut dengan Software. Tanpa adanya mereka berdua
ataupun mereka tidak saling melengkapi, maka mereka berdua seperti sampah yang
tidak bisa digunakan lagi untuk kebutuhan yang saling melengkapi satu dengan
yang lainnya. Software tidak bisa dioperasiakan tanpa adanya hardware,
begitupun dengan Hardware yang tidak akan bisa hidup dengan bantuan dari adanya
Software.
Cerita dalam kehidupan
keluarga saya bisa diambil kesimpulan dari kajian pada kalimat diatas, yang
mana di dalam keluarga saya mempunyai kesamaan dari kajian tersebut. Akan
tetapi menurut saya itu semua adalah sesuatu yang memang di alami dari setiap
kebanyakan keluarga di dunia ini. Keluarga adalah anugerah yang telah pasti
diberikan oleh Allah SWT terhadap umat Nya untuk membangun kehidupan di dunia
agar bisa saling menompang satu dengan yang lainnya untuk menuju keberhasilan
dalam hidup bersama sama.
Tanpa adanya
orangtua yang melahirkan, dari saat kita di dalam kandungannya hingga saat ini,
kita tidak bisa apa apa tanpa adanya bantuan dari mereka berdua yang telah
merawat dan menyayangi dengan setulus hatiya tanpa rasa pamrih. Tetapi bagi
saya hal itu sangat sebentar sakali saya rasakan untuk selama ini. Setelah
kepergian mereka berdua pergi untuk selama lamanya pada saat saya masih duduk
di sekolah dasar saya merasa adanya suatu ruang kosong tepat berada di depan
kehidupan saya tetapi karena berhubung dengan usia saya yang masih sangat
rentan untuk menjalani kehidupan ini sendiri saya masih tidak mengkhawatirkan
hal itu sebab saya berfikir dihadapan saya masih mempunyai saudara saudara saya
yang menyayangi dan peduli dengan saya.
Bumi selalu berputar dan waktu pun terus
berjalan tiada henti. Memang, tiada bisa yang dapat menghalangkan kehendak dari
takdir sang penguasa seluruh jagat raya alam semesta. Yang saya kira kehidupan
akan berhenti setelah tiadanya kedua orangtua yang melahirkan saya, saya masih
bisa melihat sosok sang mentari dan bisa terus menghisap udara segar di dunia
ini hingga saat ini telah berada didalam keluarga baru yang menyayangi saya dan
kakak saya untuk terus membangun kehidupan saya lebih baik lagi walaupun tanpa
adanya orangtua kandung.
Kakak dari ibu saya
adalah takdir yang Allah berikan untuk menuntun dan membangun kehidupan saya
lebih baik lagi. Walaupun terasa asing dengan kehidupan baru ini saya lama
kelamaan menjadi terbisa dengan ini semua. Saya menjalankan seperti halnya
keluarga lainnya yang dimana ketika saya salah saya di marahi, ketika saya
sakit saya dirawat dan diberi perhatian, ketika mereka membutuhkan saya, saya rela
untuk melayani. Terkadang saya berfikir bila tidak adanya mereka semua akan
seperti apa kehidupan saya sekarang ini. Dari situlah saya mempunyai semangat
dan keinginan untuk setidaknya bisa menyenangkan hati mereka semua dengan
kemapuan yang saya miliki agar mereka bangga dengan apa yang mereka berikan
pada saya hingga saat ini untuk mempunyai masa depan yang lebih cerah. Dengan
itu semua mereka bisa sangat bangga telah membesarkan saya untuk bisa menjalani
kehidupan yang baru yang saya bisa jalani itu semua sendiri bersama keluarga
baru yang saya buat sendiri.
Lika
liku kehidupan memang selalu di alami oleh setiap makhluk hidup. Terkadang suka
terkadang duka. Itu adalah salah satu alasan dari dibaliknya semua kehidupan
yang kita jalani hingga saat ini karena tanpa adanya suatu masalah yang datang
pada setiap kehidupan sama halnya dalam kematian yang tidak ada suka maupun
duka yang dimana semua masalah itu dijalani hanyalah pada saat kita semua hidup
di dunia ini yang hanya sementara adanya. Untuk itu bersyukurlah bila masih
diberikan ujian oleh sang kuasa karena dari situlah kita masih diberikan
kesempatan untuk hidup, untuk bisa memperbaiki kehidupan kita lebih baik lagi.
Blogger Comment